Search This Blog

Thursday, December 22, 2011

Catatan Perjalanan: Puncak Pangrango (4-6 September 2011)

1. Akbar Deyaharsya (Boboy)
2. Anis Puspita Utami (Anis)
3. Ananda Elise N. (Nanda)
4. Ardhi Rasy Wardhana (Ardhi)
5. Dhiatamayo Fadhlika (Dhika)
6. M. Imam Alkautsar (Imam)
7. Nadhifa M. Utami (Diva)
8. Pranaya Arthita (Thita)
9. Rohma Febriani Putri (Puput)

4 SEPTEMBER 2011
11.30
Terlambat dari waktu janjian awal, tapi semuanya udah ngumpul di rumah Budhenya Dhika, Ardhi belum ada kabar. Imam hampir gak ikut.
12.50
Ardhi blg bakal nyusul, jadi yang lain duluan pergi dan makan di Solaria di Rest Area Cibubur. Poni mbak2 Solarianya lepek semua, aneh. Salah satu mbak2 Solaria ngajak debat gara2 pesanan minumannya ada yang gaada.
15.50
Kami berdelapan sampai di kaki Gn. Gede Pangrango.
16:00
Kami berdelapan ke Green Ranger. Sampai di Green Ranger beberapa dari kami main kartu, tapi sisanya ngobrol dan siap-siap tidur. Ardhi datang, lengkap kami bersembilan. Tadinya orang2 di Green Ranger sempat meragukan kami naik, apalagi ke Pangrango yang jalannya lebih sulit dari Gede, tapi kami tetap memutuskan untuk naik, tetapi dengan 1 guide dan 1 porter (tadinya kami berencana utk tidak menggunakan guide). Kami bermalam di Green Ranger.

5 SEPTEMBER 2011
4:00
Bangun, main, foto-foto, makan, siap-siap berangkat.

11.00
Mulai naik, dengan Ardhi sbg leader.

11.52
Melewati Rawa Gayonggong (lihat gambar)

12.05
Sampai di Panyangcangan, istirahat sebentar.
14:05
Melanjutkan perjalanan, sampai di Air Panas. Salah satu dari kami sedikit tercemplung, sebaiknya hati-hati jika melewati Air Panas karena beruap panas dan batu agak licin jadi sedikit berbahaya. Lalu lanjut ke arah sedikit atas, dan melewati banyak lebah, beberapa dari kami terserang lebah. Ada yang tau gmn cara mengatasi lebah?
14:50
Melewati Kd. Batu
16:00
Sampai di Kandang Badak. Kami istirhat lagi disana, sholat, mengisi cadangan air untuk ke atas karena di atas tidak ada lagi air. Kami juga memasak beberapa mie. Hari mulai malam, jadi kami berganti celana panjang agar tidak kedinginan.

18.50
Melanjutkan perjalanan. Di sini ada 2 belokan, ke kiri untuk ke Puncak Gede dan ke kanan untuk Puncak Pangrango. Mulai gelap, semua senter dikeluarkan. Kami ambil kanan untuk ke Pangrango. Jalan menuju Pangrango (berbeda dgn Gede yg lebih terbuka dan merupakan bebatuan) dihalangi oleh banyak pohon melintang, dan jalan lebih curam. Karena hari sudah makin malam, mungkin semua sudah mulai capek. Jalan makin curam dan mengecil, sehingga salah satu dari kami ada yang terperosok. Udara semakin dingin dan tipis. Jalan terasa berputar-putar dan jauh, mungkin karena kami capek atau karena pepohonan disana mirip, yang jelas perjalanan terasa berputar2.
00:00
Dengan Rahmat Allah yang maha Kuasa, kami semua sampai di Puncak Pangrango. Karena hari sudah sangat malam dan tenaga kami sangat kurang, kami tdk berhenti di Puncak, tetapi langsung turun sedikit ke Mandalawangi untuk membuat camp disana.
00:10
kami sampai di Mandalawangi, di kanan kiri kami terlihat banyak Edelweiss yang belum mekar sepanjang jalan. Kami memilih tempat utk memasang tenda. Udara semakin dingin dan kami sulit bergerak. Akhirnya tenda dan minuman energen jadi. Kami minum energen sebelum tidur.
9:00
Kami terbangun sekitar jam 9:00 dan kami gagal melihat sunrise. Tapi kami tetap ke puncak dan foto-foto disana sebelum turun. Kami juga memasak nasi dgn abon dan sardin untuk dimakan sebelum kami turun.
11:30
Turun
13:30
Kandang Badak
15:00
Air Panas
18:00
Kami sampai di Kaki Gn. Gede Pangrango.








Remember:
"Every step is one step closer"